Ekonom: pemerintah harus percepat penyerapan anggaran

kepala ekonom danareksa research institute purbaya yudhi sadewa menyampaikan pemerintah mesti mempercepat penyerapan anggaran belanja negara supaya membangun infrastruktur serta menyebabkan perekonomian seiring pemberlakuan kenaikan harga bahan bakar minyak (bbm) bersubsidi nantinya.

kenaikan bbm itu tak apa-apa, namun mesti diikuti dengan mempercepat penyerapan anggaran supaya pembangunan infrastruktur, untuk perekonomian bergerak, tutur purbaya yudhi sadewa pada dialog panel implikasi kenaikan harga bbm bersubsidi terhadap prospek dunia usaha dan pembiayaan dengan sektor perbankan, dalam jakarta, jumat.

menurut purbaya dampak kenaikan harga bbm bisa berlangsung di enam sampai sembilan bulan. oleh karenanya para pengusaha menurut dia, harus mengantisipasi dampak-dampak negatif dan bisa saja berimbas pada sektor upaya-upaya.

tapi kalau pemerintah dapat mempercepat penyerapan anggaran saya kira tersebut akan membantu dunia usaha supaya tumbuh juga berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi serta, tutur dia.

Informasi Lainnya:

menurut laporan purbaya, dari 2008 sebanyak 10 persen anggaran tak terpakai serta tak terserap dengan menarik.

di pihak lain dia mengharapkan pemerintah tetap bisa berhati-hati selama mengambil keputusan mengenai kebijakan fiskal. pemerintah menurutnya tetap harus berjuang menyebabkan perekonomian tetap tumbuh, walaupun pemerintah tetap optimistis kebijakan bbm tak mau begitu berdampak pada perekonomian.

pemerintah pada apbn 2013 menyerahkan pagu belanja subsidi energi sebesar rp274,7 triliun melalui perincian subsidi listrik rp80,9 triliun juga subsidi bbm rp193,8 triliun dengan volume sebesar 46 juta kilo liter.

kuota volume bbm bersubsidi diprediksi bisa mencapai 53 juta kilo liter juga mengganggu fiskal, apabila tak banyak kebijakan yang memadai agar mengendalikan konsumsi bbm, yang jumlahnya semakin meningkat setiap tahun.

sempat bergulir sederat opsi pengendalian bbm dari pemerintah diantara lain membatasi konsumsi bbm bersubsidi terhadap kendaraan pribadi, kenaikan harga bbm bersubsidi sekaligus penyediaan bbm jenis masih seharga rp7.000 per liter, kenaikan bbm rp6.500-rp7.000 per liter hanya terhadap mobil pribadi, serta kenaikan bbm dengan merata melalui kisaran harga pada bawah rp6.500 per liter.

pemerintah sempat mengisyaratkan kecenderungannya mengikuti kebijakan kenaikan bbm melalui harga di bawah rp6.500 per liter bagi berbagai kendaraan, tergolong memberikan kompensasi bagi penduduk miskin dengan pengajuan apbn-p 2013.